Saturday, February 27, 2010

cinta yang akan selalu berbalas

kenangan tentang dialog dengan seorang adinda tersayang.
adinda: " kaka, apakah berharga ketika kita mencintai seseorang dengan sedemikian dalam dan tulus, menginginkan yang terbaik baginya, mendoakan yang terbaik baginya, tapi... ternyata dengan mudahnya dia menggantikan kta dengan yang lain"
kanda: "dinda tersayang, cinta adalah rahasia dan anugrah Allah bagi umatnya, dia diciptakan sebagai naluri supaya manusia memiliki rasa, motivasi dan kasih sayang..." menarik nafas, kemudian dinda menyela "tapi kaka... tidak cukupkah apa yang kami lakukan, semua sayang dan perhatian yang kami berikan?" keluh. "hati memilih jalannya sendiri, allah tidak ciptakan cinta untuk menyulitkan, tidak untuk dikeluhkan dan tidak untuk membuat kita menjadi buta" kanda berkata.

"beri kami nasehatmu kaka", ujar dinda. menarik nafas pelan dan mulai berkata: "sayang, Rasul berkata yang terbaik diantara orang yang paling mencintai adalah yang paling besar cintanya kepada yang lain".
"lalu mengapa kami tidak merasa cukup?"
"mengapa kami masih merasa berat ketika saudara yang sangat kami cintai, lebih memilih orang yang baru dikenalnya, dibanding kami yang tulus ini?". dinda masih berkeras.

"sayang... cukup lah Allah bagi kita semua, Dia yang maha membalas semua cinta, janganlah silau dengan segenap cinta yang ditawarkan dan yang kau tawarkan... karna sayang... cinta hamba tidaklah kekal, dia dibatasi dengan pandangan, pemikiran dan persepsi, ilahi Robb memiliki semua kapasitas dan kapabilitas untuk semua cintamu itu.. jangan bersedih dengan cinta saudaramu ini". tersenyum dan melanjutkan "karena ketika kau mencintai dengan tulus ada Allah yang akan selalu mencintaimu, itulah keuntungan orang2 yang beriman".
dinda tersenyum dan berkata "kaka, mungkin tidak semudah dikatakan namun, inilah yang terbaik karena sudah seharusnya begitulah cinta kepada saudara dan cinta kekpada insan".

Rasul bersabda: "tidaklah seseorang dikatakan beriman hingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri" sudahkah kita mencintai kaum muslimin yang saat ini sedang tertidur dalam dekapan kapitalisme dan membangunkannya? atau sudahkah kita mencintai kaum muslimin yang sedang teraniaya dan terusir di palestina? sudahkah kita mencintai Nya dengan segenap cinta...
ya Robb ampuni kami yang tak tulus dalam mencintai ini...

Monday, February 22, 2010

Pelestarian lingkungan untuk pelestarian ekonomi

Selama ini telah diketahui bahwa ekonomi senantiasa berbanding terbalik dengan pelestarian lingkungan, semakin banyak keuntungan yang ingin dicapai maka semakin besar korbanan lingkungan yang terjadi. Untuk mendapatkan energi yang murah dan melimpah maka eksploitasi sumberdaya alam diperlukan, selain itu penghematan biaya produksi juga dilakukan yang artinya memotong biaya social dan lingkungan.


Efisiensi merupakan rumus utama untuk mendapatkan profit maksimum. Pemilihan proses produksi adalah salah satunya. Dalam pertambangan, khususnya pertambangan batu bara yang diperlukan sebagai sumber energi yang berlimpah di Indonesia khususnya kalimantan, menjadi primadona bagi perekonomian setempat. Pemilihan pola penambangan yang profit oriented -dengan tambang terbuka yang memberi banyak dampak negatif terhadap lingkungan- hal yang biasa dan dimaklumi oleh aparat terkait, meski sebenarnya pola penambangan tertutup -yang jauh lebih sedikit resiko lingkungannya- juga mungkin dilakukan di daerah ini. Karena biaya yang dikeluarkan untuk melakukan penambangan ini lebih mahal (artinya mengurangi keuntungan) maka pengusaha cenderung untuk meninggalkannya.


Bila kita mau sedikit bijak dalam berfikir dan bertindak, maka pelestarian lingkungan penting bagi keberlangsungan perekonomian kita. Alam yang lestari menjamin ketersedian bahan baku, dan kesehatan masyarakat adalah jaminan bagi produsen karena ketersediaan konsumen


See... sebenarnya justru para kapitalislah yang sangat berkepentingan terhadap kelestarian lingkungan, (itu juga kalo mereka nyadar) bayangin aja kalo alam kita ancur lebur, apa lagi yang mau diproduksi trus sapa lagi yang mau beli, kalo gitu bangkrut dah kitaaa

Tuesday, February 9, 2010

back to campus

back to campus!!!
ntah suatu ironi atau anugerah, aku di besarkan ditempat yang bernama kampus, menjadi dewasa bahkan hidup dari tempat ini, jadi kalau ada kalimat kembali kekampus maka itulah kenyataannya.

inilah tempat aku hidup saat ini dan kedepannya nanti. hidup dikampus berarti hidup diantara para intelektual, hidup ditengah2 ilmu, hidup diantara para aktivis, hidup ditengah2 semburan dan gempuran ideologi yang berbeda dan dinamika pergerakan yang sangat tinggi.

kampus tempat keramat bagi masyarakat karena ditempat ini dilahirkan para pemimpin dan para penggerak, dan aku bersyukur sudah menjadi bagian dari tempat ini. mendapatkan ilmu dari kampus, mematangkan idealisme ku dikampus, mengawali pergerakan di kampus, bahkan sekarang hidup dari kampus, jadi sekarang balik ke kampus lagi dan nanti bakal kekampus lagi yang beda cuma nama kampusnya.

so students lets start our lessons today.....