yups ga salah banget 100jt vs 6,7 T sapa yang menang?
hehe inilah salah satu ironi di negeri endonesah tercinta ini. karena ternyata unutk ngeluari uang 100jt aja beratnya minta ampyun, but giliran 6,7 T langsung tanpa pertimbangan dan basa-basi, gimana ceritanya? begini deh:
well kabut asap sudah bukan fenomena aneh di bumi kalimantan selama musim kemarau, bahkan percaya atau tidak kabut asap sudah ditunggu-tunggu (--buktinya banyak orang yang udah nyiapin masker--) bahkan kabut asap ini pengikat cinta sesama warga kalimantan. soale hanya musim kemarau ini para pejabat dan elite di tingkat daerah saling sapa untu mencari tau siapa pengirim sebenarnya kabut asap ini (nah lho).
nah untuk mengurangi (belum bisa dihilangkan soale) kabut asap ini yang diperlukan adalah HUJAN yups cuma hujan. karena hujan akan mematikan titik-titik api yang tersebar diseantero kalimantan. persoalannya, namanya juga KEMARAU mau dapat hujan dari mana??? akhirnya hujan buatan adalah solusinya.
untuk membuat si hujan ini diperlukan biaya sebesar 100jt, dalam satu kali pembuatannya dengan tingkat presisi yang rendah. karena terlalu banyak faktor yang tidak dapat diprediksi dan terlalu sulit menetapkan lokasi yang ingin di guyur hujan. sederhanya bikin hujan tidak menguntungkan secara ekonomi.
jadi berat sekali buat pemerintah mengeluarkan uang minimal 50x100jt untuk mematikan titik-titik api si sumber kabut asap dengan hujan buatan (dengan asumsi ada 50 titik-titik api pd faktanya lebih). dilain pihak pemerintah juga mengeluarkan 6,7 T sebagai dana bagi BANK CENTURY.
oke dari sisi pemerintah itu adalah hak mereka kemana mereka mengalokasikan uang rakyat. tapi pemerintah kok ga punya perasaan si? kabut asap ini bikin usia harapan hidup masyarakat jadi lebih rendah lagi, roda perekonomian di daerah jadi tersendat karena jarak pandang yang semakin pendek (bayangin 150 m). nah kalo bank century? biarin aja kenapa? toh pemiliknya dah pada lari keluar negeri nyante disana, kok bisa si rakyat yang disuruh bayarin, pan yang bankrut mereka, cape deh...
wajar klo kemudian ada tokoh nasional yang menyebutkan pemberian dana sebesar 6,7 T kepada bank century adalah perampokan!!!
jadi karena 100jt itu sedemikian berat didapat jadi warga kalimantan harap bersabar ya, terima ajah dan nikmati ajah kabut asapnya, klo kemudian paru2 berubah warna yah nikmati sajah anggap ciri khas sebagai warga kalimantan...
Tuesday, September 1, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kabut untuk anak cucu kita
ReplyDelete[//]... vote 4 kabut asap ...[//]
ReplyDeleteIni sungguh menganggu menggangu penglihatan saya yang sering pulang pergi Pelaihari Banjarmasin
ReplyDeleteOh, gitu ya...
ReplyDeletehmmmm,,,,
ReplyDeleteyayaya...siapa yang kita salahkan.
Dont blame they!!! they never care...
Gimana kalau kita meminta gubernur kita untuk menyalurkan aspirasi anda...
if he did it, i'll vote him again...
if dont,,,yeah...who's care?
Btw; akhir-akhir ni asap udah merusak mata saya...
[//]... halah qori pake bahasa inggris ni ...[//]
ReplyDeleteya gak apa-apa kan,,,dari pada ane pake bahasa madura,,mbak ngerti gak,,ta'ye?
ReplyDelete[//]... halah ada-ada ajah ...[//]
ReplyDelete