Selama ini kita masih bergantung kepada sumber energi atau lebih sering disbut bahan bakar berbahan dasar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, gas alam dan teman-temannya. Industri juga berjalan dengan menggunakan cadangan sumber energi ini. Meski banyak tuduhan terhadap penggunaan bahan bakar fosil ini mulai dari penyumbang terbesar dari terbentuknya efek rumah kaca yang melubangi ozon, juga eksploitasi yang merusak juga menjadi tuduhan terhadap bahan bakar ini.
namun tidak bisa dipungkiri penggunaan bahan bakar fosil ini telah mengakar dan ketersediaannya yang melimpah dan murah membuatnya digunakan secara luas. PLN di negeri ini sangat bergantung kepada supplay batu bara, selain itu penggunaannya yang meluas juga menjadi bahan bagi penjajahan gaya baru dari negara-negara kaya terhadap negara-negara miskin.
Sumber energi alternatif saat ini menjadi isu penting, tidak sedikit dana yang dialirkan dalam rangka menemukan dan memproduksi sumber energi alternatif ini. banyak artikel yang memuat dan memberikan gambaran praktis pembuatannya bahkan sampai ke analisis ekonominya. namun benarkah yang kita perlukan saat ini adalah sumber energi alternatif?? apakah karena dia lebih ramah lingkungan dan lebih terbaharui sehingga tidak akan habis atau karena lebih murah?
Biofuel, atau bio energi atau ada yang menyebutnya bioetanol atau biodiesel adalah bahan bakar yang berasal dari bahan nabati. ada yang berasal dari kotoran ternak yang di olah sehingga menjadi bio gas, atau dari jerami bahkan juga dari jagung, jarak pagar dan ubi kayu. pada prinsipnya semua yang mengandung bahan yang bisa disentesis menjadi alkohol bisa diubah menjadi bioetanol, artinya yang mengandung selulosa (begitu katanya).
Pada dasarnya mengubah bahan nabati menjadi biofuel bukanlah hal terlarang, hanya saja apakah saat ini kita benar-benar memerlukannya?? Karena dilihat dari sisi strategis Kita belum memerlukan biofuel karena Indonesia dikaruniai sumber energi yang berlimpah. Justru kalau memaksakan bioenergi akan memicu persoalan lain. Bioenergi berbahan nabati, dan paling baik jika diolah dari tanaman yang memiliki kadar karbohidrat sehingga daftar utama tanaman yang layak dijadikan bioetanol adalah Ubi kayu, jagung baru yang lain
Pangan adalah hal lain yang menjadi persoalan negeri ini selain sumber energi, pemerintah sudah menjalankan kebijakan yang aneh sehubungan dengan kenaikan harga bbm, dan pentiadaan bea masuk/impor pangan, yang justru menyakiti petani kita. jika kemudian tanaman pangan yang seharusnya untuk diversifikasi pangan justru dikonversi sebagai bahan bioenergi, jadi apa warga kita? kemana cari bahan pangan? apa mau impor terus dari vietnam, cina, jepang atau amerika serikat? kalau begitu kapan kita mandiri dalam hal pangan??
Thursday, July 24, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ehm......, pangan juga bakal terancam nih mbak akibat global warming.
ReplyDeleteKira2 kalimantan bakal jadi daerah sentra beras selain pulau jawa ya .., what do you think?
Gimana panennya berhasil gak? ..,
btw , read my post in my blog about related topic.
yang paling alternative pake sepeda aja,mbak.
ReplyDelete