Saturday, January 26, 2008

Amuntai

Amuntai kota bertaqwa, itulah motto kota ini, hasil perjalanan kamis lalu (24/01/08) dengan niat silah ukuwah perjalanan dimulai dan buat semua inilah oleh-olehnya.


* yang pertama tentu aja patung maskot kota amuntai, yakni itik.....
sebenarnya selain ngetop dengan itik alabio kota ini juga dikenal dengan hadangan kalang nya (kerbau rawa) tapi karena susah klo mau motonya jadi ya... cukup dengan itik aja ya...
btw buat yang masih bingung itik itu sama dengan bebek



* berikutnya adalah keadaan alamnya-->
rawa......
ini bukan danau, kolam atau apapun,
ini rawa...
jadi sebagian besar daerahnya adalah daerah yang terendam air, (jadi inget kata temenku yang melakukan perjalanan dari bpp-bjb, katanya kalsel itu seperti daerah yang dibangun diatas air-- dan emang ga salah si)
nah dengan ciri khas ini membuat kalsel beda dengan kaltim, sehingga studi pada prodi-prodi yang ditawarkan diPT juga beda.

wajarkan klo kemudian studi yang diangkat adalah, tropical desease, lahan basah/gambut dan lain-lain yang jadi ciri khas tempat ini.

begitu juga dengan vegetasi nya, karena memiliki daerah rendaman air yang cukup beragam memungkinkan kalsel menikmati panen padi yang merata sepanjang tahun, artinya ada musim panen yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain di kalsel, jadi ga mungkin kelaparan kan...






* Kemudian tipe tata kota*
seperti halnya tipe-tipe kota Islam lainnya, maka tata kota nya ga jauh-jauh antara pusat ibadah, pusat pemerintahan dan pusat kegiatan masyarakatnya. sebenarnya ga juga si klo tepat seperti tata kota-kota islam tapi, tipenya ya.. begitu deh





Plasa Amuntai


















Taman Putri junjung buih, katanya si tempat santai nya masayarakat amuntai.
















simpangan di antara masjid raya, dan gedung dewan














semua pasti tau karena ada tumpukan sampah, ya pastinya PASAR







*next kuliner*

selain telur itik, bilibis dan daging hadangan tentu saja, kuliner di tempat ini kurang lebih sama dengan kuliner di daerah hulu sungai lainnya. Masih seputar nasi kuning, ketupat trus kecap asinnya yang khas dan bakar-bakarannya. trus bertemu buah yang sebenarnya sudah sering dilihat di martapura dan banjarmasin juga banjarbaru tapi ga pernah nyoba yakni buah mentega, rasanya aneh banget, strukturnya lembut dengan rasa manis dan kelat diakhirnya



<--- begini tampangnya setelah dikupas (buah mentega)














<--- gula gait (gulali) dah lama banget ga makan ni permen tradisional, akhirnya ketemu di amuntai, borong bu semua berapa ya? buat oleh-oleh :)










awalnya curiga banget ni makanan jenis apa ya dibungkus sedemikian rupa dengan daun yang juga ga tau dari jenis apa.

taunya isinya kuaci labu...
halah, adah-adah aja....
tapi karena aneh, dipoto aja ya bu...

baiklah semua ini dia oleh-oleh dari amuntai ntar klo keluyuran lagi di bawain oleh-oleh yang lebih baik, karena sementara ini dipoto cuma pake hp maha, jadi hasilnya ya gitu deh...
amuntai...... akhirnya aku juga pernah jalan-jalan kesana....

Friday, January 18, 2008

Komunitas Blogger Kalsel

Beberapa hari yang lalu ada sms yang isinya mengundang untuk menghadiri kopidarat para blogger di kalsel, ada keraguan ketika membalas tu sms soale, status yang ga jelas
mau dibilang blogger..... ga juga
mau dibilang kalsel..... ga juga
tapi...
blogger... emang si punya blogg dan sering diisi
kalsel... yah emang juga saat ini lagi ada di kalsel
tapi... ga tau juga sampai kapan

yang jelas apresiasi buat temen-temen blogger, mudah-mudahan dengan adanya komunitas blogger kalsel, para blogger punya wadah untuk menyampaikan aspirasinya, berbagi ilmu dan yah seperti kata orang punya daya tawar di daerah ini.

finally,
semoga pertemuan pertama yang digagas tanggal 20 januari 2008 di banjarbaru ini bisa menjadi tonggak baru bagi para blogger kalsel. dan ga hilang begitu aja setelah pertemuan pertama.
buat panitia selamat......

Thursday, January 17, 2008

Pusing

aduh...
gimana ya....
setelah buat resolusi tahun baru " bakal rajin-rajin" posting, ternyata tidak semudah itu.
masalahnya adalah waktu....

waktu berjalan sangat cepat dan tidak terduga, rasanya barusan kemaren awal semester eh sekaranga dah ujian akhir semester, ga lama lagi jatah BPPS bakal abis dan tugas akhir ga juga selese...

manajemen waktunya memang kurang banget, sampe-sampe ngerjain tugas aja harus dibantu dengan yang lain... (wahai teman-teman yang baik terima kasih banyak atas bantuannya).
baiklah. supaya tidak buang-buang waktu diakhiri saja posting nya supaya bisa mengerjakan yang lain

Thursday, December 27, 2007

Resolusi Tahun Baru

Tahun berganti lagi, artinya waktu berlalu lagi. Mengingat apa yang telah dicapai tahun ini menjadi salah satu sarana mengukur keberhasilan atau kegagalan ditahun 2007 ini.

Memasuki tahun yang baru, maka seperti biasa supaya semua tidak berlalu sia-sia dan terukur, perlu ada resolusi. Dan resolusi tahun baru 2008 untuk ku adalah:

Selesai kuliah............

Yup, apapun yang terjadi tahun ini aku harus selesai kuliah. Selain biaya kuliah yang mahal aku juga terancam bayar biaya kuliah sendiri jika agustus 2008 aku ga selesai.

Kuliah itu menyenangkan dan melenakan status sebagai mahasiswa ini benar-benar menyenangkan, bisa dapat uang saku dari manapun bahkan dari nenekku. Karena biaya yang terancam dihentikan ini maka paling lambat agustus 2008 aku sudah bisa menyelesaikan kuliah ku. Berikutnya:

Posting blog minimal seminggu sekali dan rutin.........

Susahnya mau posting rutin, mulai dari kehabisan inspirasi, males nulis sampe males kewarnet. Mudahan tahun depan bisa jadi lebih baik, so... apa resolusi tahun baru kalian???

Semester Satu

Kenangan adalah sesuatu yang aneh, dia datang dan pergi tanpa diminta.

Ketika ingin dilupakan malah hadir, namun ketika diingat tak ada yang jelas. Ini adalah kenanganku mengenai semester satu. Yup semua mahasiswa pasti mengalami hal ini dan semester satu selalu membawa banyak cerita sendiri. Sementara ini sudah dua kali aku mengalami semester satu dan keduanya membawa kenangan tersendiri.

Pertama kali aku mengalami semester satu adalah agustus 1998, tahun yang ngetop dengan pergerakan reformasi itu, sedikit banyak membantu ku menentukan arah hidupku kedapan. Namun yang paling berperan adalah pada 9 desember 1998. masih dalam suasana penyesuaian dan kesibukan semester satu, goncangan itu hadir tanggal itu adalah tanggal meninggalnya seorang pria yang ku cintai dan mencintaiku dengan tulus. My grand pa. Kakek yang selama ini menjadi panutan dan kebanggaan keluarga meninggal karena penyakit lever, rasanya tidak ada yang mengejutkan selain hal itu karena beliau meninggal 15 menit setelah kami meninggalkan rumah sakit untuk menjenguk beliau, bahkan kami masih dijalan ketika berita itu sampai. Sedih dan bingung adalah reaksi pertama ku terlintas dibenakku tidak akan adalagi seorang Amir Sofyan yang akan memarahiku, menyayangiku dan adik-adikku.

Semester satu tahun 1998 itu ku habiskan dengan perasaan sedih dan pemikiran yang membawaku pada jalan ini. Beliau hidup dengan nama yang amat baik Amir Sofyan ”pemimpin mulia” dan telah menjadi pemimpin bagi keluarga besar kami dengan sukses. Kepergian beliau membuatku meninjau ulang tujuan hidupku dan apa yang telah kuperbuat. Terlambat memang namun masih lebih baik daripada tidak. Beliau seorang muslim yang taat yang sempat kukatai kuno dan membosankan, tak heran aku menjadi cucu paling bandel namun sekaligus kebanggaannya yang membuatnya selalu menasehati ku lebih banyak dibanding cucu yang lainnya. Setelah kepergiaan beliau aku mendapati bahwa apa yang beliau sampaikan, nasehatkan, dan peringatkan kepadaku adalah benar. Illahi Rabbi itu real, surga itu nyata dan ketaatan itu pasti dan semua adalah hasil dari pembuktian iman yang kokoh, itu kudapatkan setelah aku kehilangan kakekku.

Kemudian awal tahun 2007 ini adalah akhir semester satu berikutnya yang kualami, pagi itu kami mendapat telpon dari jauh (seberang laut) yang mengejutkan. Kakekku meninggal. Ya setiap orang pasti punya dua orang kakek kan, -- dari pihak ibu dan dari pihak ayah -- begitu juga aku. Sekali lagi aku mengalami semester satu dengan penyesuaian aktivitas dan sekali lagi aku mendapati berita duka mengenai pria yang juga ku cintai.

Meski sekali lagi mengalami kesedihan, namun ada yang berbeda karena kini dengan pegangan yang kokoh aku lebih mampu menghadapinya, dan menjalaninya dengan baik. Hal ini justru semakin mengokohkan ku bahwa Allah maha kuasa atas segala sesuatu.

Kini di semester tiga ini aku berharap semakin matang mengahadapi segala sesuatu dan berharap Allah menjadi petunjuk jalanku. Sehingga bila nanti Allah beri ku rizki untuk menghadapi semester satu lagi, aku berharap Allah tidak mengambil orang-orang yang kucintai lagi.

Saturday, December 22, 2007

selamat eidul adha

Selamat eidul adha semua...

Friday, November 30, 2007

Macet Lagi

Macet lagi, macet lagi…..

Macet bukan karena semua kendaraan keluar kejalanan secara serempak, tai macet karena hampir di semua SPBU terdapat antrian. Khususnya kendraan yang menggunakan solar sebagai bahan bakarnya. Pemandangan ini hampir ada diseluruh propinsi di republic tercinta. Bahkan di kaltim para sopoir bus menolak pembatasan/penjatahan pembelian solar, karena dengan penjatahan tersebut mereka tidak bisa beroperasi seperti biasa. Sebenarnya ada apa dibalik fenomena antrian ini?

Kenaikan harga minyak dunia

Beberapa waktu sangat gencar pemberitaan mengenai kenaikan harga minyak dunia, dan hal ini merupakan salah satu penyebab dari antrian tadi. Namun pertanyaan berikutnya mengapa Indonesia yang merupakan salah satu lumbung minyak justru kesulitan minyak? Layaknya anak ayam yang mati di lumbung padi.

Meski Indonesia memiliki cadangan minyak yang cukup banyak dan merupakan salah satu pengekspor minyak minyak mentah, namun Indonesia juga merupakan salah satu pengimpor minyak. Minyak yang dieksplore di Indonesia berupa minyak mentah diekspor keluar negeri. Dengan kenaikan harga minyak dunia maka Indonesia juga mengalami peningkataan penerimaan dari kenaikan tersebut. Disisi lain harga minyak olahan, juga mengalami kenaikan. Konsumsi minyak olahan di indonesia saat ini merupakan hasil impor, sehingga dengan kenaikan harga minyak mentah maka harga minyak olahan juga mengalami kenaikan. Berefek pada pengeluaran untuk impor minyak olahan kedalam negeri.

Selama ini minyak olahan (BBM, Avtur, Solar dll) yang dijual didalam negeri merupakan harga subsidi sehingga harga jauh dibawah harga minyak olahan dunia. Hal ini karena minyak merupakan salah satu komoditas strategi yang jika dibiarkan mengikuti harga dunia akan menyebabkan kekacauan dalam ekonomi dan keamanan. Sehingga untuk menstabilkan keadaan dibuatlah kebijakan subsidi. Subsidi inilah yang kini menjadi beban bagi APBN sehingga pembatasan/penjatahan penggunaan menjadi salah satu alternatif mengatasi pembengkakan anggaran negara.

Sekarang yang menjadi persoalan adalah berapa besar penerimaan yang diperoleh dari ekspor kenaikan harga minyak mentah, dan berapa pengeluaran akibat impor minyak olahan, dan selisihnya itulah subsidi.

Persoalan ini sebenarnya bukan persoalan baru. Sejak orde sebelumnya kenaikan harga minyak sudah menjadi kepastian. Namun pemerintahan yang ada tidak pernah mengambil pelajaran dari hal ini.

Impor minyak olahan merupakan salah satu komponen biaya yang cukup besar yang harus dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini karena kita tidak memiliki instalasi pengolahan minyak yang memadai, (kalau tidak mau dikatakan tidak punya sama sekali) selain itu konsesi tambang yang diberikan kepada pihak swasta yang membuat swasta berhak menjual hasil bumi rakyat ini kepada negara manapun yang menguntungkan mereka, juga menambah pelik persoalan.

Solusi

Kekayaan alam yang ada dinegeri ini merupakan milik rakyat, artinya semua digunakan untuk rakyat. Pengelolaannya dipegang oleh negara. Dalam hal ini negara wajib menyediakan harga yang terjangkau, jumlah yang mencukupi dan kemudahan bagi rakyat untuk menikmati hartanya yakni minyak.

Bila persoalaannya negeri ini tidak memiliki instalasi pengolahan minyak, maka wajib diadakan, toh selama ini kita mampu menmbuat pesawat tentunya kita juga mampu mengolah minyak kita sendiri dan mengekspor minyak olahan bukan minyak mentah. Kalau persoalannya adalah konsesi tambang pihak swasta, sebagai penguasa tentu sangat mudah bagi pemerintah untuk mengatur kewajiban mereka memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu baru menjual kepada yang lain.

Tentunya hal ini bukan hal yang sulit bagi pemerintah selama mereka memang memiliki i’tikad baik bagi kemakmuran rakyatnya. Sehingga fenomena macet lagi- macet lagi karena ngantri BBM tidak akan pernah terulang lagi.