Thursday, July 24, 2008

Sumber Energi Alternatif

Selama ini kita masih bergantung kepada sumber energi atau lebih sering disbut bahan bakar berbahan dasar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, gas alam dan teman-temannya. Industri juga berjalan dengan menggunakan cadangan sumber energi ini. Meski banyak tuduhan terhadap penggunaan bahan bakar fosil ini mulai dari penyumbang terbesar dari terbentuknya efek rumah kaca yang melubangi ozon, juga eksploitasi yang merusak juga menjadi tuduhan terhadap bahan bakar ini.

namun tidak bisa dipungkiri penggunaan bahan bakar fosil ini telah mengakar dan ketersediaannya yang melimpah dan murah membuatnya digunakan secara luas. PLN di negeri ini sangat bergantung kepada supplay batu bara, selain itu penggunaannya yang meluas juga menjadi bahan bagi penjajahan gaya baru dari negara-negara kaya terhadap negara-negara miskin.

Sumber energi alternatif saat ini menjadi isu penting, tidak sedikit dana yang dialirkan dalam rangka menemukan dan memproduksi sumber energi alternatif ini. banyak artikel yang memuat dan memberikan gambaran praktis pembuatannya bahkan sampai ke analisis ekonominya. namun benarkah yang kita perlukan saat ini adalah sumber energi alternatif?? apakah karena dia lebih ramah lingkungan dan lebih terbaharui sehingga tidak akan habis atau karena lebih murah?

Biofuel, atau bio energi atau ada yang menyebutnya bioetanol atau biodiesel adalah bahan bakar yang berasal dari bahan nabati. ada yang berasal dari kotoran ternak yang di olah sehingga menjadi bio gas, atau dari jerami bahkan juga dari jagung, jarak pagar dan ubi kayu. pada prinsipnya semua yang mengandung bahan yang bisa disentesis menjadi alkohol bisa diubah menjadi bioetanol, artinya yang mengandung selulosa (begitu katanya).

Pada dasarnya mengubah bahan nabati menjadi biofuel bukanlah hal terlarang, hanya saja apakah saat ini kita benar-benar memerlukannya?? Karena dilihat dari sisi strategis Kita belum memerlukan biofuel karena Indonesia dikaruniai sumber energi yang berlimpah. Justru kalau memaksakan bioenergi akan memicu persoalan lain. Bioenergi berbahan nabati, dan paling baik jika diolah dari tanaman yang memiliki kadar karbohidrat sehingga daftar utama tanaman yang layak dijadikan bioetanol adalah Ubi kayu, jagung baru yang lain

Pangan adalah hal lain yang menjadi persoalan negeri ini selain sumber energi, pemerintah sudah menjalankan kebijakan yang aneh sehubungan dengan kenaikan harga bbm, dan pentiadaan bea masuk/impor pangan, yang justru menyakiti petani kita. jika kemudian tanaman pangan yang seharusnya untuk diversifikasi pangan justru dikonversi sebagai bahan bioenergi, jadi apa warga kita? kemana cari bahan pangan? apa mau impor terus dari vietnam, cina, jepang atau amerika serikat? kalau begitu kapan kita mandiri dalam hal pangan??

Monday, July 14, 2008

Feminisme dakwah

Feminisme didefinisikan sebagai suatu kesadaran akan penindasan dan pemerasan (diskriminasi) terhadap perempuan dalam masyarakat, di tempat kerja, dan dalam keluarga serta tindakan sadar oleh perempuan dan laki-laki dalam mengubah keadaan tersebut. Namun pada dasarnya definisi feminisme ini sendiri senantiasa berubah tergantung sudut pandang dan realita sosio-kultural.


Feminisme memiliki berbagai wajah pada negeri ini, pada awalnya ide-ide feminisme ini disebut sebagai emansipasi. Emansipasi yang menuntut perbanyakan peran perempuan dalam semua sector khususnya ketika itu adalah pendidikan. Berikutnya ide feminisme ini masuk melalui slogan “Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG)” dimana yang dituntut dalam hal ini keterlibatan perempuan secara merata pada semua sektor dan bidang, sebagai focus utama adalah keterlibatan perempuan dalam pengambilan/penetapan keputusan tertinggi (baca—parlemen) dengan penetapan quota perempuan.


Secara alami perempuan memiliki karakter yang berbeda dari laki-laki, perempuan memiliki kesabaran dan kasih sayang yang sedemikian rupa. Tidak dapat dipungkiri pada semua gerakan, partai, kelompok apapun pasti melibatkan satu bagian/departemen/seksi/bidang/biro/divisi yang anggotanya adalah perempuan. Dan tidak sedikit dari gerakan-gerakan tadi (baik berbentuk politis, social kemasyarakatan atau dakwah islam sekalipun) yang mengandalkan rekrutmennya berbasis nisaa atau perempuan.


Karakternya yang pengertian, penyayang dan sabar membuat perempuan lebih mudah ditunjuki pada kebenaran. Buktinya setiap ada majelis ta’lim yang banyak pesertanya pasti ibu-ibu, atau seminar atau kegiatan lain. Secara statistic untuk di Indonesia rasio laki-laki : perempuan masih 1:1, bahkan di beberapa daerah jumlah pria masih lebih banyak dibanding perempuan seperti di Kalsel dan Kaltim.


Banyaknya gerakan yang menggantungkan basis rekrut dan pembesaran nama gerakan juga eksistensi gerakan mereka kepada perempuan inilah yang tanpa sadar justru menumbuhkan gerakan feminisme yang tersamar, bahkan pada gerakan-gerakan yang justru memperjuangkan islam secara ikhlas dan ingin menghapuskan feminisme itu sendiri.


Keinginan untuk menghidupkan dan menonjolkan nama gerakan kadang membuat kebijakan yang dikeluarkan tidak lagi menjaga kehormatan perempuan dan melindungi martabat perempuan. Besarnya potensi perempuan terkadang menjadi alasan dilegitimasinya suatu kebijakan yang justru tanpa sengaja mengeksploitasi perempuan, besarnya jumlah dan berkualitasnya kader perempuan dimanfaatkan untuk mendapatkan simpati masyarakat sehingga dalam acara pengumpulan dana (yang terkadang tidak syar’I atau tidak aman bagi perempuan), penyebaran opini, bahkan penguasaan suatu wilayah bagi gerakan tersebut mengandalkan perempuan (klo rekrut si sudah pasti) dan alasan klise lainnya adalah “ kan para bapak harus bekerja mencari nafkah” dan “bapak-bapak itu tidak perlu diperlakukan dengan lembut, kalau ga mau ya sudah ga usah dinego”. Hal tersebut membuat para perempuan yang juga memiliki keihklasan terhadap apa yang diyakini dan diperjuangkannya berbondong-bondong keluar rumah. Mengatur agenda, menyesuaikan jadwal bahkan lobi sana lobi sini untuk merealisasikan target.


Islam menetapkan bagi pria dan wanita sejumlah hukum yang harus dilaksanakannya. Baik sebagai hamba Allah, anggota masyarakat juga anggota keluarga. Hukum-hukum tersebut ada yang dibebankan kepada pria dan kepada wanita secara umum, namun ada juga hukum-hukum yang dibebankan pada pria saja atau pada wanita saja.


Allah bebankan kepada perempuan kewajiban utamanya ada didalam rumahnya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, sehingga ketika dia menjalankan dengan optimal dan keihklasan Allah ganjarkan surga baginya. Disisi lain Allah juga wajibkan kepada wanita sebagai anggota masyarakat untuk menuntut ilmu dan amar ma’ruf nahiy munkar.


Allah bebankan kewajiban ini kepada perempuan bukan dalam rangka membingungkan perempuan namun justru dalam rangka meningkatkan derajat perempuan tersebut. Serangkaian hukum tersebut juga disertai dengan keutamaan-keutamaan dalam prioritas pelaksanaannya. Sehingga sudah sepatutnya perempuan tunduk pada walinya (sepanjang tidak pada kemaksiatan kepada Allah) dibanding tunduk kepada pimpinan organisasi atau pada target gerakan. Perempuan seharusnya juga harus lebih mempertimbangkan hukum allah dari sisi skala prioritasnya bukan langsung dengan semangat lobi sana lobi sini, lari kesana lari kesini, melakukan ini dan itu demi tercapainya target gerakan. Allah maha tahu urusan hambanya, Allah lah yang tetapkan kesulitan dan kemudahan bagi hambanya dan Allah jualah yang berikan pertolongan bagi perjuangan hambanya. Wahai perempuan pejuang agama Allah jangan sampai terkena bujuk rayu setan yang terkutuk, taatilah wali selama tidak bertentangan dengan hukum Allah, meski dengan ketaatan tersebut target tidak tercapai. Berhati-hatilah dengan perasaan bahwa dakwak/perjuangan tidak akan berjalan tanpa peran kita, karena hal ini akan membuat kita menjadi feminis dakwah. Pendakwah yang memperjuangkan islam tapi terjebak dengan pelanggaran-pelanggaran (yang seolah-olah sepele dan terlupakan) terhadap hukum islam.


Ya Robb tunjuki lah pada kami yang benar itu benar dan yang salah itu salah, tetapkan lah kami pada jalan mu, ridho’i kami dalam perjuangan kepada agama mu, ampunkan lah kesalahan kami, kumpulkanlah kami bersama para syuhada dan para nabi di surga Mu kelak. Amiin….

Tuesday, July 8, 2008

Panen lagi

enaknya tinggal di desa adalah, masih ada lahan luas yang subur yang bisa ditanami apa saja, salah satunya ya tanaman jeruk ini. katanya si jeruk yang ditanam di kebun halaman belakang rumah ini adalah jeruk siem dengan varietas madang. jeruk ini merupakan jeruk unggulan kalsel, jeruk ini juga menjadi buah unggulan nusantara. rasanya cukup manis dengan tingkat kemanisan mencapai 10 derajat briks, artinya cukup manis dan seger.

kalimantan memiliki iklim dan kondisi tanah yang sesuai untuk tanaman ini, tapi sayang pada beberapa daerah karena ketidak disiplinan warganya membawa tanaman dari luar daerah tanpa melalui karantina membuat tanaman ini terserang cvpd. padahal virus yang mampu menyebar lewat tanah ini lah yang membuat tanaman jeruk tidak dapat tumbuh baik dipulau jawa. awalnya si baik tapi setelah tahun kelima pasti deh tu tanaman jeruk jadi merana. tapi jeruk dikalimantan masih bisa tumbuh sehat dan menghasilkan.

selain jeruk pontianak (kalbar) yang sudah kesohor kepenjuru negeri, kalimantan selatan juga punya jeruk dengan jenis yang sama (jeruk siem) yang rasanya ga kalah yakni tadi jeruk madang bedanya...
klo jeruk pontianak didukung oleh pemerintah daerah dengan promosi dan lain-lainya nah klo jeruk madang....
boro-boro... denger juga baru ini... ya gitu deh masih banyak warga kalsel sendiri yang ga tau kalo ni jeruk jadi unggulan buah nusantara. jeruk ini hanya dikenal beberapa pejabat yang berwenang, sehingga hasilnya jangan kan dipromosikan keluar daerah warga aja masih bingung yang mana jeruk unggulan yang mana bukan, terus petani juga taunya asal tanam aja ga pake perawatan gimana mau berbuah optimal dan menghasilkan....

setiap daerah sebenarnya punya kekhasan masing-masing tinggal bagaimana mengoptimalkan keunggulan tersebut, warga juga harus tau klo kita punya jeruk unggulan yang ga kalah oke dengan jeruk impor jadi sudah sepatutnya kita mengganti konsumsi buah-buahan dengan buah lokal. beruntungnya untuk yang satu ini aku ga perlu beli tinggal pergi kehalaman belakang dan panen sendiri ^_^ dijamin bebas pestisida sehat, segar dan gratisan, klo ada yang mau boleh deh kerumah aku sediain gratis....