Wednesday, January 31, 2007

Pembaratan Pendidikan di Dunia Islam

ﺑﺴﻢﺍﷲﺍﻠﺭﺤﻤﻦﺍﻠﺭﺤﻴﻢ

Dominasi kaum kafir di dunia Islam telah menggurita di semua sector, mulai dari politik, social, ekonomi budaya juga di bidang pendidikan. Sekolah dan lembaga pendidikan adalah salah satu prioritas perhatian kaum kafir. Mereka menangani dan mengawasi secara langsung serta menggariskan program pendidikan. Mereka menempatkan program pendidikan dan konsep pengajaran diatas dua landasan:

1.Pemisahan agama dari kehidupan. Dengan cara ini mereka berusaha memalingkan kaum muslimin dari nilai-nilai agama. Landasan ini terlihat jelas dalam UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 pasal 4(1) dan bagian ke enam pasal 30. terdapat dikotomi yang sangat jelas dari aturan tersebut. Pada akhirnya hal ini membuat peserta didik menjadi terbiasa dengan dikotomi dan akhirnya juga menerapkan apa yang mereka terima.

2. Menjadikan kepribadian barat sebagai kepribadian kaum muslimin. Hal ini dilakukan dengan menjadikan standar barat sebagai standar kaum muslimin, maju mundurnya juga baik buruknya mutu suatu pendidikan. Barat yang kafir di posisikan sebagai idola, pembimbing akal pikiran dan menjadi kiblat mencari ilmu pengetahuan. Sehingga dalam benak kaum muslimin kehormatan dan kemuliaan serta teladan dan panutan adalah pihak barat.

Selain dengan dua landasan ini, kaum kafir juga menetapkan beberapa strategi dalam rangka membaratkan pendidikan di dunia Islam dengan tetap mengacu pada dua landasan diatas. Strategi tersebut antara lain:

Ø Membuka Sekolah.

Mereka membuka sekolah-sekolah misionaris dan sekkolah-sekolah umum, baik yang dibiayai gereja ataupun yang memang didirikan pihak swasta barat, yang menunjang tegaknya penjajahan. Dalam berbagai jenjang dengan menonjolkan kelebihan dan segala fasilitasnya, sehingga tampak bahwa sekolah-sekolah mereka lebih unggul dan berkualitas dibandingkan sekolahnya kaum muslimin. Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, semua itu dibarengi dengan menyuguhkan arahan politik yang salah dan sesat.

Ø Pensuasanaan pendidikan.

Pensuasanaan ini dengan program serta konsep pendidikan serta kebudayaan yang dicanangkan kaum kafir. Konsep program pengajaran, pendidikan dan kebudayaan yang dicanangkan kaum kafir disini aalah yang berkenaan dengan tsaqofah. Tsaqofah ini yang banyak meracuni pandangan hidup kaum muslimin, sehingga pandangan hidup mereka menjadi sangat jauh dari Islam. Program-program yang bersifat racun ini antara lain sejarah, hukum, filsafat, sastra dan budaya, psikologi serta sosiologi.

Sejarah

Sejarah adalah penafsiran terhadap kejadian nyata dalam kehidupan. Pelajaran sejarah yang diajarkan di negeri-negeri Islam, termasuk Indonesia sangat tidak proporsional. Sejarah umat Islam yang pernah berjaya selama tiga belas abad bersama dangan kegagahan para mujahidnya yang mampu meluaskan wilayah dari Andalus sampai sungai Indus, kemajuan ilmu pengetahuan yang diraihnya juga kemakuran rakyatnya tidak pernah diungkap. Yang di ungkap justru keberhasilan Kemal at-Taturk dalam mengkudeta kekuasaan Daulah Islamiyah, Turki Ustmani. Yang lebih ironis, Kemal at-Taturk sang penghianat itu dianggap pahlawan dan dijuluki “Bapak Nasionalisme Turki”.

Wajar jika generasi umat Islam tidak tahu siapa itu Hamzah, penghulu para syuhada; Khalid bin Walid, pedang Allah; Umar bin Abdul Aziz, Khalifah yang adil dan zuhud; Sulaiman al-Mahzi, penjelajah dunia dan menemukan benua Amerika 500 tahun sebelum Colombus, dan yang lain. Sehingga ketika generasi muslim mempelajari sejarah tidak lagi bisa memacu akal dan jiwanya untuk meraih kejayaan Islam kembali.

Hukum

Hukum adalah tata cara mengatsi permasalahan kehidupan juga sarana untuk mengatur hubungan antara individu dan masyarakat. Hukum yang dipelajari dinegri-negri Islam khususnya di Indonesia adalah hukum warisan penjajah. Hukum ini pula yang digunakan untuk mengatasi permasalahan kehidupan dan mengatur hubungan antara individu dan masyarakat. Hukum-hukum Islam hanya diajarkan di fakultas syari’ah perguruan tinggi Islam. Itupun hanya sekedar informasi pengetahuan, tidak membentuk pemahaman yang mendorong untuk mewujudkannya dalam kancah kehidupan. Dan umat Islam begitu bangga dengan hukum-hukum penjajah yang mereka adopsi.

Filsafat

Filsafat adalah pemikiran dasar (ideologis) yang melandasi pandangan hidup. Filsafat sebagai ilmu dan metode berfikir juga telah melanda umat Islam. Padahal dalam filsafat penggunaan akal sangat diprioritaskan. Akibatnya pandangan hidup diambil berdasakan kejeniusan akal, sehingga sesuai dengan keterbatasan akal ini pemikiran yang dihasilkan pun sangat lemah dan penuh kekurangan dan tidak layak.

Sastra dan Budaya

Sastra dan budaya adalah ekspresi terhadap persepsi kehidupan. Dengan filsafat sebagai landasan pandangan hidup maka bisa dipastikan ekspresi seperti apa yang ditimbulkan. Banyak fakta dari sisi budaya yang di kembangkan di tengah umat saat ini semuanya berbau kebebasan, bahkan dalam aqidah berbau klenik.

Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Ilmu ini dibangun berlandaskan pandangannya terhadap naluri dan otak manusia. Naluri menurut psikologi terdiri dari berbagai jenis ada yang sudah diketahui dan ada yang belum. Karena dalil “naluri” inilah maka homoseksual, sekte-sekte agama dan yang lain dilegalisasi, karena menurut teori ini naluri bersifat pasti dan tidak dapat dirubah. Sedangkan pandangan mengenai otak, maka otak memiliki beberapa bagian dan setiap bagian memiliki bakat yang spesifik sehingga, seseorang yang memiliki keahlian matematika karena otak kanannya lebih berfungsi. Jadi wajar bila ada yang memiliki bakat menjadi penulis, penyair, penyanyi juga penjahat.

Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu tentang perubahan masyarakat. Ilmu ini dibangun berdasarkan pandangan terhadap individu dan masyarakat. Ilmu ini menggolongkan pengamatannya berdasarkan individu, kemudian beralih pada keluarga, kelompok/perkumpulan organisasi dan terakhir pada masysrakat dengan anggapan bahwa masyarakat terbentuk dari individu.

Para sosiolog membuat asumsi bahwa masyarakat berbeda-beda, apa yang cocok untuk suatu masyarakat belum tentu cocok untuk masyarakat yang lain. Sehingga aturan yang berlaku juga harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang ada.

Ø Melakukan tekanan kepada pihak pemerintah

Strategi ini yang paling banyak dilakukan, tekanan ini dilakukan dalam semua sector termasuk pendidikan, campur tangan penjajah dalam pendidikan ini dengan keluarnya berbagai kebijakanmengenai pendidikan yang bersifat capital sentries. Dengan UU sisdiknas, RUU BHP juga dengan pengurangan anggaran belanja pemerintah untuk pendidikan.

Strategi yang lain adalah dengan memberikan beasiswa kepada putra putri kaum muslimin ke negri barat, pemberian beasiswa ini bukan dengan motif baik hati, namun dalam rangka cuci otak melalui pendidikan dan budaya (bagi bidang ilmu Humaniora) juga untuk mendapatkan tenaga peneliti yang murah ( bagi bidang ilmu sains).

Itulah pokok-pokok program pengajaran yang disusupkan pada akal generasi muslim, fakta telah menunjukkan kepada kita bagaimana produk pendidikan seperti ini, menyebabkan kaum muslimin tidak lagi peduli pada Islam dan urgensi penegakkan syariat. Bahkan kita juga menemui orang-orang yang membenci dan memusuhi Islam dan berpendapat bahwa Islam sudah tidak sesuai dengan zaman dan tidak mampu menyelesaikan masalah kehidupan. Kalaupun masih sopan maka bahasannya adalah bahwa Islam hanya untuk masalah ibadah saja.

Wallahu a’ lam bi ash shawab

Friday, January 19, 2007

UJIANNYA S2

13 Januari 2007

Ujian…….. ujian ………….dan ujian……………
Astagfirullah, astagfirullah, ya ﷲ ampuni aku, hindarkan aku dari kebinasaan karena kelemahanku. Yaa Rabbul ‘Alamin, ampuni kelemahanku, ketidak berdayaan ku dan kebencianku pada diriku sendiri. Yaa Rabb yang maha pengasih, penyayang dan pengampun lindungi aku. Aku bertawakal kepadamu, aku berserah di kearifanMu.
Islam yang sempurna ini kini tengah di lecehkan oleh pemeluknya. Mereka mengaku pemimpin umat (KaBag, KaSi, KaRo,KaDin) tapi mereka menipu. Menipu di saat ujian, apa ini bisa dikatakan benar?? Tidak!!! Aku tidak akan pernah rela. Yaa ﷲ aku tidak bisa bicara, tapi hatiku terluka. Setinggi itukah prestise nilai A, sehingga menghalalkan berbagai cara yaa ﷲ ampuni aku yang kecil dan hina ini.
Nyontek?? Ga salah ketika memang dibolehkan dan diaqadkan begitu, misalnya aja memang diaqadkan untuk kerjasama, open book atau take home. Karena islam itu sesuai dengan aqad. “………Penuhilah aqad-aqad itu.” Tapi kalau aqadnya UJIAN tanpa embel-embel open book, take home, atau yang lain, berarti ya UJIAN!! Artinya dikerjakan sendiri titik ga pake koma. Apa karena mereka sudah pada jadi bapak-bapak dan ibu-ibu sudah pada kerja, sudah pada punya jabatan sehingga boleh nyontek.? Dan oleh pihak pengelola dianggap sah? Ibarat SETIA gitu deh Sekolah Tidak Ijazah Ada. Kalau logikanya begitu dan dianggap wajar maka para koruptor jga wajar, karena logikanya sama mereka punya jabatan sudah jadi bapak-bapak dan ibu-ibu juga kan?? Tidak mengherankan kalau mencuri (baca- berbuat curang/nyontek) saat ni jadi budaya. Buktinya di bidang pendidikan aja sudah pada rame-rame ga jujur.
Padahal mestinya pendidikan itu adalah ibadah. Wajib, meski dibedakan antara kifayah dan ‘ain tapi tetap wajib!!! Artinya keluarnya ga jauh-jauh kalau ga pahala ya dosa titik ga pake koma. Sesuatu yang besar seperti itu aja diremehin gimana dengan yang remeh pasti dianggap ga ada.
Saking besarnya peran pendidikan ini sampai Rasul bersabda “ Tuntutlah ilmu dari buaian hingga keliang lahat” dan ﷲ membedakan kedudukan orang-orang yang berpendidikan (berilmu) ini. “apakah sama orang yang mengetahui dengan yang tidak?” dan “……dan meninggikan orang-orang yang berilmu beberapa derajat”.
Ilmu itu dicari, pendidikan dijalani dalam rangka mendekatkan diri kepada ﷲ, bukan mencari ijasah atau nilai atau gelar atau kredit untuk pangkat. Tapi supaya semakin dekat dengan Allah semakin taqwa dan semakin sempurna ibadahnya, semakin kental ideologinya. Semakin kencang perjuangannya terhadap islam dan Allah dan kaum muslimin. Ini adalah landasan pendidikan yang seharusnya. Jadi sebagai pihak pelaksana seharusnya mendukung semua hal ini, bukan justru mendukung praktek nyontek, jual beli nilai dan lain-lain.
Ujian memang dilematis terlebih lagi saat seperti ini dimana pendidikan jadi bahan komersil, dan nilai jadi acuan kelulusan padahal belum tentu orang yang nilainya A melulu bisa aplikasikan ilmunya atau faham ilmunya. Banyak contoh!!
Ujian dalam islam bukan dalam rangka mengokohkan prestise bukan juga untuk mendapatkan nilai tinggi sebagai pengakuan belaka. Namun dalam islam ujian adalah suatu tonggak pada diri insan menjadi sosok aplikabel, karena ujian akan diadakan ketika seseorang sudah benar-benar siap, jadi ga ada batasan waktu belajar. Mungkin satu tahun, 1 semester, seminggu atau 3 tahun untuk satu mata kuliah tertentu. Ini karena kemampuan dan daya tangkap seseorang berbeda dengan orang lainnya. Kalau jenius bisa selesai 1 minggu ya silahkan minta ujian (diuji) oleh para ilmuwan yang menguasai bidang tersebut. Tapi kalau modal pas-pasan terus selesai dalam waktu lama sampe bertahun-tahun, ya…. Ga ada yang maksa untuk ujian, karena yang penting adalah penguasaan dan aplikasi terhadap ilmu yang dipelajarinya.
Dengan system seperti ini bukan hal yang aneh kalau didalam islam pendidikan menjadi ajang mencari ilmu dan keahlian sehingga memunculkan banyak ilmuwan hebat yang terkenal sepanjang masa, juga orang-orang yang bertanggung jawab terhadap ilmunya.
Sekarang apa yang kita pilih, ujian dengan system semesteran yang menguras tenaga dan perasaan dengan banyaknya dosa yang tersebar atau kembali dengan system Islam yang mulia yang akan menghargai kita semua. Jadi ayo bicara… tolak system yang ada!!!

Thursday, January 11, 2007

KUPU-KUPU KITA

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Dia duduk dan mengamati selama beberapa jam kupu-kupu dalam kepompong itu ketika dia berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian sang kupu-kupu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, serta sayap-sayap yang mengerut. Orang tersebut terus mengamatinya, karena dia berharap bahwa pada suatu saat, sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya. Sayang, semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil tersebut adalah cara Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya. Sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Kadang, perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin malah melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.

Saya memohon kekuatan,
dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon kebijakan,
dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Saya memohon kemakmuran,
dan Tuhan memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja.

Saya memohon keteguhan hati,
dan Tuhan memberi saya bahaya untuk diatasi.

Saya memohon cinta,
dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.

Saya memohon kemurahan/kebaikan hati,
dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.

Saya tidak memperoleh yang saya inginkan,
Saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.

---------------
(diambil dari malajah ‘Paras' No.20/Tahun II Mei 2005)

Thursday, January 4, 2007

Promise Your Self
C.D. Larson.

Promise your self to be Strong that nothing can disturb your peace mind
To talk health, happiness and prosperity to every person you meet
To make all your friends feel that there is something in them
To look the sunny side of everything and make your optimism come true
To think only the best, to work only for the best and expect only the best
To be just as enthuastic about the success of other as you are about your own
To forget the mistakes of the past and press on the greater achievement of the future
To wear a cheerful countenance at all times and give every living creature you meet a smile
To give so much time to the improvement of your self, that you have no time to criticize others
To be too large from worry, too noble for anger, too strong for fear and too happy to permit the presence of trouble.

Sebuah Pernikahan

Janury, 4 th 2007

Sebuah Pernikahan

Hari ini my best friend ( I always though that she is). Menikah, sebuah akad nikah yang syahdu. Suer bukannya ngiri tapi salut 100% atas keputusannya untuk menempuh sebuah kehidupan yang maha berat yang disebut sebagai ikatan terpanjang kedua setelah aqidah. Sebuah keputusan yang akan merubah jalan hidupnya, keputusannya, juga perasaannya.

Sebuah pemenuhan terhadap sunah Rasul, untuk melengkapi (menyempurnakan) separuh dien. Melengkapi sepasang sayap untuk terbang sempurna mengarungi samudra kehidupan yang luas dan medan dakwah yang terjal serta sulit.

Sahabatku, aku ikut bahagia atas keputusan yang kau ambil, meski artiny aku bukan lagi sahabat baikmu, karena kini kau memiliki “sahabat sejati seutuhnya”. Karena rasa bahagia inilah aku memutuskan untuk membagi rasa ini dengan semua orang yang berkunjung ke blog ini dan mengisi tulisan pertama di blog ini dengan cerita pernikahanmu.

Suami+istri adalah sahabat bagi yang lain, aktivitas kalian selalu diwarnai ibadah kepada yang maha kuasa. Selalu diberi limpahan rahmat, pahala dan kemuliaan. Bahkan Allah akan memenuhi kekurangan kalian dan mencukupkannya dengan rizqi dari-Nya, seperti janjinya dalam kitab suci.

Sebuah aktivitas berat dan mulia tapi penuh tanggung jawab, penuh kematangan dan perhitungan. “Kalian adalah ummat terbaik diantara manusia memerintahkan kepada yang ma’ruf mencegah dari yang munkar……” (TQS Ali Imron. 110). Dan kalian mencotohkan aktivitas ma’ruf dengan menikah, bukan dengan melakukan hal lain seperti yang banyak dilakukan oleh anak-anak saat ini (bolehkan ku sebut begitu).

Ingat kita sering sedih mendengar aduan mengenai anak-anak (siswamu atau mahasiswiku) yang MBA, atau lagi “berambangan” dengan pacar. Sampai membuat stress dan males belajar. Atau akhir-akhir ini dimana semua orang sedang sibuk menolak poligami, dengan alasan yang aneh-aneh (mau ku sebutkan):

  1. Menyakiti perempuan
  2. Boleh asal adil
  3. Kekerasan terhadap perempuan di rumah tangga
  4. Dalam islam tidak ada poligami
  5. QS.An-nisaa ayat 3 (kamu taukan yang sering dipakai dlm legalisasi poligami) di sebut sebagai ayat pengurusan terhadap anak yatim, bukan ayat tentang poligami.
  6. Tidak adil terhadap perempuan, kalau laki-laki boleh beristri lebih dari satu berarti permpuan juga boleh punya suami lebih dari satu juga (tunggu sebentar aku mau muntah menuliskannya!) dan banyak alasan lainnya selain juga dikatakan tidak sesuai dengan zaman karena zaman modern itu adalah zamannya monogamy bukan poligami.

Setuju… aku juga sedih mendengar semua itu, padahal kalau mau jujur banyak hal aneh dibalik alasan-alasan tadi. Contohnya saja:

1. Apakah dengan monogamy perempuan tidak akan tersakiti, apakah akan mampu menjamin kesetiaan suami? Atau apakah perempuan akan lebih suka kalau suaminya selingkuh asal tidak ketahuan? Seperti kasus YZ dan ME dulu sebelum istrinya tahu?

2. Boleh asal adil? Manusia mana sih yang bisa adil? Dengan pemahamanku yang masih sedikit ini aku yakin kok kalau dalam Islam adil bukanlah syarat dari poligami tapi konsekuensi yang muncul ketika seseorang memutuskan untuk poligami

3. Kekerasan terhadap perempuan di rumah tangga? Masa? Memangnya cuma perempuan yang mengalami kekerasan? Aku ga percaya, karena fakta bicara tidak sedikit kok laki-laki dan anak-anak baik anak perempuan juga anak laki-laki yang mengalami kekerasan dalam tumah tangga.

4. Kalau mau bilang dalam islam tidak ada aturan mengenai poligami, apa sih agama orang yang bilang itu? Kalau dia beragama islam juga gawat banget tuh imannya, karena mau dia kemanain pemahaman kalau itu sempurna dan paripurna! Karena islam itu sempurna makanya urusan poligami pun pasti ada aturannya iya kan.(geleng-geleng kepala ya kalau baca)

5. Wah untuk tafsir qur’an ga bisa sembarangan, ga bisa juga pake pendapat para pembaharu atau para ahli tafsir kontemporer yang belajar islam bukan pada ahlinya tapi pada para pemikir barat (maksudnya sekolah islamnya di Amrik, British, dkk). Lah gimana mereka maungerti islam kalo yang ngajarin mereka bukan faqh fiddien. Mumet kan!

6. Memang berdasarkan sosiologi dan antropologi, pada masa berburu dan mengumpulkan, tidak terjadi kekerasan terhadap wanita, bahkan wanita memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan, garis keturunan juga berdasarkan pada ibu, tapi…. Mau tau ga kenapa? Karena pada masa pra peradaban itu wanita adalah milik bersama, jadi semua bisa pake asal suka (tunggu aku mau muntah lagi). Selain itu juga tidak ada pernikahan tidak ada ikatan hanya kesepakatan bersama aja jadi boleh aja tuh wanita tinggal dengan beberapa laki-laki dalam waktu bersamaan atau dalam jangka waktu tertentu. Nah….mau kembali hidup seperti zaman itu, amit-amitdeh! GA SUDII!!! Lebih rendah dari binatang donk, binatang aja ga gitu yeackk

Sebenarnya apapun alasan dari penolakan poligami ini tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah konspirasi besar yang mengepung kaum muslimin, sebuah upaya global untuk menjauhkan kita ummat mulia ini dari kekuatan besarnya yakni “islam ideology”.

Penghalang besar tengah di pasang dihadapan kita supaya kita tidak lagi peduli tapi phobi dengan islam. Kemudian di pasang jerat besar supaya kita terlena dengan perjuangan. Yakni indahnya kehidupan dunia yang melenakan.

Sahabatku dengan pernikahan mu ini aku berharap semakin kuat gerak langkah perjuanganmu, sempurna dien mu, menjadi syiar yang baik bagi ummat dan menjadi kan mu As-Saknu, Ithmi’nan dan mendapatkan rahmah dari Allah, teruskan perjuangan kita hingga Allah memenangkan kita atau Allah mematikan kita dalam jalanNya

Amiien……………………

Your be loved friend,

Hanee ^_^